BAB 1
PERAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN
A.
PENGERTIAN
STATISTIK
Dalam
bukunya Kusmayadi (2004), Statistik berasal dari kata status (Latin) atau state
(Inggris) yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti ”negara”. Kata ini
digunakan karena pada mulanya statistik merupakan sekumpulan informasi atau
keterangan untuk kepentingan Negara. Keterangan itu digunakan untuk
memperlancar penarikan pajak, mobilisasi rakyat ke dalam angkatan perang, dan
keperluan lain.
Para ahli statistik
membedakan antara istilah statistik dan statistika berdasarkan alih bahasa dari istilah
statistic dengan statistica. Istilah statistik menunjuk
pada grafik, chart, bilangan, tabel, dan yang serupa. Pengertian ini mengandung
maksud fakta dan gambar. Sedangkan, statistika (statistics) menunjuk apda suatu metode
untuk menarik kesimpulan dari data, sehingga dalam pengertian ini, statistik
menunjuk pada suatu disiplin ilmu dan seni. Maka dapat dikatakan bahwa statistik
merupakan hasil dari pros statistika.
Penggunaan
istilah statistik, juga dibedakan menjadi dua, yaitu: statistik sebagai
gambaran tentang perincian data yang sudah disajikan dalam bentuk angka, tabel,
grafik atau gambar-gambar dan statistik sebagai koefisien karakteristik sampel.
B.
STATISTIKA DIBEDAKAN MENJADI DUA:
1.
Statistika
Deskriptif à bertujuan/digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data (fakta-fakta)
tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi
2.
Statistika
Induktif (Inferensial) à bertujuan/ digunakan untuk menggeneralisasikan hasil
temuan yang diperoleh pada sampel terhadap populasi. Statistik Inferensial dibedakan:
a. Statistika Parametrik
mensyaratkan
persyaratan-persyaratan tertentu: distribusi data normal, hubungan linier,
homogenitas variasi.
b. Statistika Non Parametrik
mensyarat-kan
persyaratan-persyaratan tertentu.
C.
PENGERTIAN VARIABEL
Istilah variabel dapat diartikan bermacam –
macam. Dalam tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan
menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabeL
penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti.
DATA/SKALA
PENGUKURAN :
1. Nominal
Digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data.
Contoh:Data jenis kelamin = Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat analisis
data, tipe data spt ini dilambangkan dg bilangan numerik (angka).Laki-laki
dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan angka 0.
Tidak berarti angka 0 lebih rendah dari angka 1, ingat!! cuma melambangkan
saja.
2.
Ordinal
Digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki
tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari Nominal karena kemampuannya
untuk membentuk tingkatan. Contoh:Jabatan di dalam perusahaan = karyawan,
manager, direktur utama. Misal, karyawan dilambangkan dengan 1, manager dg 2,
dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1 dianggap lebih rendah
dari angka 2, dst. Bisa saja karyawan dilambangkan dengan angka 1, tetapi
manager angka 3 dan direktur utama dengan angka 10. Tipe data ini tidak
mensaratkan jarak yang sama antar angka yang digunakan sebagai lambang. Yang
perlu diperhatikan hanyalah bahwa angka 3 lebih tinggi dari angka 1, angka 10
lebih tinggi dari angka 3.
3.
Interval
Ciri khas dari tipe data ini, selain memiliki
kemampuan mengklasifikasikan dan membentuk tingkatan, adalah tidak adanya nilai
nol mutlak. Artinya, angka nol yg digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh:
Derajat suhu. Di dalam skala Celcius misalnya, Nol derajat Celcius bukan
berarti tidak ada suhu. Nol derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan
dengan nol. Selain itu, jarak antar setiap angka yg digunakan adalah sama.
Misal: di dalam kuesioner, ada tingkatan dari TIDAK SETUJU (lambang: 1) s.d.
SANGAT SETUJU (lambang: 5). Jarak antara SANGAT SETUJU (5) dg SETUJU (4) adalah
1, yaitu 5-4=1. Jarak antara SETUJU (4) dg RAGU-RAGU (3) juga = 1, yaitu 4-3=1.
dst.
4.
Rasio
Memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnya,
dan angka nol dianggap mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka Nol kg
berarti memang tidak ada berat. Tipe data nominal dan ordinal sering digunakan
pada metode statistika nonparametrik. Sedangkan tipe data interval dan rasio
cocok untuk digunakan pada metode statistika parametrik, asal asumsi yang
dibutuhkan oleh metode statistika parametrik yang bersangkutan dapat dipenuhi.
MACAM-MACAM
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Hubungan yang paling dasar adalah
hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat ( Independent
variabel dengan dengan dependent variabel).
a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai
hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi
oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
1). Kedua variabel merupakan
indikator sebuah konsep yang sama.
2). Kedua variabel merupakan akibat
daru suatu faktor yang sama.
3). Kedua variabel saling berkaitan
secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
4). Hubungan yang bersifat kebetulan
semata-mata.
b.
Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah
hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel
lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana
tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel
yang menjadi akibat.
c.
Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih
mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris,
yakni :
1). Hubungan
antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu
hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2). Hubungan
antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan
respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya pengaruh
dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.
3). Hubungan
antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di
sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan.
4). Hubungan
antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5). Hubungan
Imanen antara dua variabel.
6). Hubungan
antara tujuan (ends) dan cara (means)